ARIEF ROHMAN:
THE AUDACIOUS RESCUER
ARIEF ROHMAN:
RESCUER MODAL NEKAT
Written and Photographed by Jordan Marzuki
Talking about a functioning human being, I think we have to learn a lot from Arief Rohman–Especially in Jakarta, when the majority of the population just basically struggle to fulfill their own stomach–but this man spares his time to stray feed and rescue cats and dogs in the desperate time, voluntarily.
With a very time-consuming occupation as an app-based taxi motorcyclist, to see his beloved rescued cats and dogs getting fat and healthy after getting treated is enough for him. Arief lives with his wife, Anneu. They are both animal lovers and met each other during rescuing cats in the streets of Jakarta. They live in the small rented block in a narrow alleyway around Cipinang, East Jakarta. He told us that his place and the whole neighborhood will be evicted by the local government soon to build an expensive apartment complex.
He constantly active in social media with his rescuing activity. His naive yet effective hashtags #JIKATIDAKSUKAMEREKAJGNSAKITI (in English #ifyoudontlikethemdonthurtthem). In Indonesia, the cruelty against stray cats/dogs is very critical, in this very most religious country in the world–some of the population still thinks stray cats/dogs as intrusive/pest animals. It seems that Arief's hashtag is very reasonable: if you don't like them, just don't hurt them, as simple as that. All cats, dogs and all other animals should be treated equally. He is also a very vocal for people who just buy expensive exotic cats only for accessories, he rescued many exotic bred cats that were abandoned by their past owner, in a very bad condition.

J: The first question is: why?
A: Personally, I was passionate about animals since my childhood.
J: Tell us the reason behind your description of yourself as "Rescuer Modal Nekat" or in English "The Audacious Rescuer".
A: Because with all of my limitations in terms of financial and space in my place–I still force myself to rescue abandoned animals.
J: Many people see you as the animal rescuer, but it seems like your followers take your action for granted and see you as a savior and they often ask your help to rescue animals when they found one instead of to rescue the animals themselves, how do you react on this matter?
A: Obviously I don't mind to rescue abandoned animals when someone asks for my help. But I expect them to do significant act as well.
J: How do you see the influence of social media related to the movement for better animal welfare, do you think it will raise the awareness and mindset of the majority of people who do not care about animals in general?
A: Of course. I've seen changes in my audience's perspective and I hope that I could influence wider audience, especially those who don't have sensitive side for animals.
J: Considering that you have more than 20 rescued animals in such limited space, have you ever try to close your eyes or ears when you find another helpless animal in the streets?
A: Never.
J:. Do you open for adoption?
A: Currently, my rescued animals is not open for adoption. The main reason is I were traumatized by my past occurrence when someone adopts one of my rescued cats and fed the cat to their snake, yes–the cat became prey of the snake.
J: If you someday, becoming the president of this country, what policy do you want to implement in this country?
A: I would like to enforce strict law for animal abuse, furthermore I would like to build animal shelter for each district in Indonesia.
J: Last question, how do you named each of your rescued one?
A: I named them based on the point of interest of the location they've been found. For example, one of the kitten named "Lele" (Catfish in English), I rescued him on the side street food vendor that sells mainly fried cat fish. As simple as that.
A person like Arief, is like a slap directly in my face, to call myself a cat lover when I don't act as much as Arief. Doesn't matter how much money you have in your bank account, how big your house and fancy cars, in the end–it is how to act as a human being on this planet. You don't need to be a hero or need to save all the stray animals, but to concede the principal to treat animals with respect–is probably what matters the most (in my humble opinion, of course).
In the support of this article, we had donated him a large number of cat foods. Since his place is about to be evicted soon enough by the government, he is now looking for a new place and hopefully can take their lovely furries with them into a new place! Support Arief and Anneu with donations, cat/dog foods, or just say something nice to them, even the smallest support will help him alot. To see his action, go to his Instagram account.
|

BAHASA INDONESIA
Berbicara bagaimana seharusnya manusia berfungsi, saya rasa kita harus banyak belajar dari Arief Rohman. Di Jakarta, ketika sebagian besar penduduk pada dasarnya berjuang untuk memenuhi perut mereka sendiri–namun pria ini menghabiskan waktunya untuk memberi makan dan menyelamatkan kucing dan anjing liar, yang mungkin sebagian besar dari penduduk Jakarta, tidak penting.
Dengan pekerjaan yang sangat menyita waktu sebagai pengendara sepeda motor berbasis aplikasi Grab Taxi, untuk melihat kucing dan anjingnya yang dicintai yang diselamatkan semakin gemuk dan sehat setelah mendapatkan perawatan, sudah cukup untuknya. Arief tinggal bersama istrinya, Anneu. Mereka berdua pecinta hewan dan saling bertemu saat menyelamatkan kucing di jalan-jalan Jakarta. Mereka tinggal di blok sewaan kecil di sekitar Cipinang, Jakarta Timur. Dia mengatakan kepada kami bahwa tempatnya dan seluruh lingkungannya akan segera digusur oleh pemerintah setempat untuk membangun kompleks apartemen.
Ia aktif di media sosial dengan aktivitas penyelamatannya. Hashtagnya yang naif tetapi efektif #JIKATIDAKSUKAMEREKAJGNSAKITI. Di Indonesia, perilaku ketidakmanusiaan terhadap kucing dan anjing liar sangat memprihatinkan, di negara yang paling religius ini di dunia ini–beberapa penduduk masih menganggap kucing anjing liar sebagai hewan pengganggu atau hama. Sepertinya hashtag Arief sangat masuk akal: jika Anda tidak menyukai mereka, jangan menyakiti mereka, sesederhana itu. Semua kucing, anjing dan semua hewan lainnya harus diperlakukan sama. Dia juga sangat vokal untuk orang-orang yang hanya membeli kucing eksotis mahal hanya untuk asesoris, dia menyelamatkan banyak kucing ras eksotis yang ditinggalkan oleh pemilik masa lalu mereka, dalam kondisi yang sangat buruk.
J: Pertanyaan pertama adalah: mengapa?
A: Secara pribadi, saya sangat menyukai binatang sejak kecil.
J: Beri tahu kami alasan dibalik deskripsi Anda tentang diri Anda sebagai "Rescuer Modal Nekat".
A: Karena dengan segala keterbatasan saya dari segi finansial dan tempat, saya masih memaksa diri untuk menyelamatkan hewan yang ditinggalkan.
J: Banyak orang melihat Anda sebagai penolong hewan, tapi sepertinya followers Anda sebagai penyelamat dan mereka sering meminta pertolongan Anda untuk menyelamatkan hewan saat mereka menemukannya daripada menyelamatkan hewan itu sendiri, bagaimana apakah Anda bereaksi dalam masalah ini?
A: Jelas saya tidak keberatan menyelamatkan binatang yang ditinggalkan saat seseorang meminta pertolongan saya. Tapi saya juga mengharapkan mereka melakukan tindakan yang signifikan.
J: Bagaimana Anda melihat pengaruh media sosial yang terkait dengan gerakan untuk kesejahteraan hewan yang lebih baik, apakah menurut Anda ini akan meningkatkan kesadaran dan pola pikir mayoritas orang yang tidak peduli dengan hewan pada umumnya?
A: Tentu saja. Saya telah melihat perubahan dalam perspektif dari followers saya dan saya berharap dapat mempengaruhi audiens yang lebih luas, terutama mereka yang tidak memiliki sisi sensitif terhadap hewan.
J: Mengingat bahwa Anda memiliki lebih dari 20 hewan yang diselamatkan di tempat yang terbatas tersebut, pernahkah Anda mencoba menutup mata atau telinga Anda saat menemukan binatang tak berdaya lainnya di jalanan?
A: Tidak pernah.
J :. Apakah Anda terbuka untuk adopsi?
A: Saat ini hewan yang saya selamatkan tidak terbuka untuk diadopsi. Alasan utamanya adalah saya trauma dengan kejadian masa lalu saya ketika seseorang mengadopsi salah satu kucing yang saya selamatkan lalu memberi kucing ini untuk menjadi makanan ular mereka, sangat tidak menyenangkan.
J: Jika suatu hari nanti Anda menjadi presiden negara ini, kebijakan apa yang ingin Anda terapkan di negara ini?
A: Saya ingin menerapkan hukum yang sangat berat untuk melindungi hewan, selanjutnya saya ingin membangun tempat penampungan hewan untuk setiap daerah di Indonesia.
J: Pertanyaan terakhir, bagaimana Anda memberi nama masing-masing yang Anda selamatkan?
A: Saya menamakannya berdasarkan lokasi yang mereka temukan. Misalnya, salah satu anak kucing bernama "Lele", saya menyelamatkannya di penjual makanan pinggir jalan yang menjual pecel lele, sesimpel itu.
Melihat seseorang seperti Arief, seperti tamparan langsung di muka saya, untuk menyebut diri sendiri pecinta kucing tetapi aksi saya sendiri tidak sesignifikan Arief. Tidak masalah berapa banyak uang yang Anda miliki di rekening bank Anda, seberapa besar rumah dan mobil mewah Anda, pada akhirnya–adalah bagaimana bertindak sebagai manusia di planet bumi ini. Anda tidak perlu menjadi pahlawan atau perlu menyelamatkan semua hewan liar, tapi untuk mempunyai prinsip untuk memperlakukan hewan dengan respek–itulah yang paling membuat manusia–sebagai ,manusia' (setidaknya itu opini saya).
Sebagai pendukung artikel ini, kami telah menyumbangkan sejumlah besar makanan untuk kucing. Tempat Arief dan Anneu akan segera digusur oleh pemerintah setempat, sekarang mereka mencari tempat baru dan semoga dapat membawa kucing-kucing dan anjing-anjing mereka ke tempat yang baru! Dukung Arief dan Anneu dengan sumbangan, makanan anjing dan kucing, atau apapun itu sangat berharga bagi mereka. Ikuti kegiatan-kegiatan Arief pada akun Instagramnya.
|